Artikel “Psikologi Warna dan Elemen Interior Kelas TK” ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh warna dalam desain interior agar anak selalu tertarik dan terstimulasi untuk mau belajar sehingga perkembangannya dapat optimal.
Agar kondisi pikiran dan fisik anak selalu dalam keadaan yang menyenangkan, maka bermain sebagai bentuk kegiatan belajar di Taman Kanak-Kanak merupakan tempat bermain yang kreatif dan anak-anak membangun rasa percaya diri yang kuat pada diri mereka. Untuk mendukung kegiatan tersebut haruslah disediakan sarana yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak. Tujuan pewarnaan ruang tidak hanya terbatas menyenangkan mata saja, tetapi pada warna juga dijadikan alat untuk pengenalan anak terhadap lingkungan dan pengembangan psikologis anak usia dini.
Pentingnya penciptaan lingkungan kelas dalam mendukung prestasi belajar, menekankan penciptaan hubungan dinamis dalam lingkungan kelas interaksi yang menjadi landasan dan kerangka untuk belajar. Di jelaskan bahwa faktor penataan ruang kelas dengan menghadirkan cat warna natural dan dicampurkan warna lain sebagai warna yang selaras agar ruangan tersebut tidak membosankan merupakan kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal, baik secara fisik maupun mental.
Dengan pemilihan jenis perlengkapan belajar, tata letak ruang yang bebas, membuat anak dapat beraktifis seperti yang mereka inginkan. Warna pencahayaan dan temperatur udara di dalam yang memadai menciptakan hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, interaksi yang menjadi landasan dan kerangka untuk belajar.
Komposisi Warna Dapat Meningkatkan Kualitas Proses Belajar Anak
Dalam dunia desain interior, warna merupakan hal yang harus diperhatikan dan sangat penting saat merancang sebuah ruangan, karena warna yang digunakan akan mempengaruhi pada citra tema yang diterapkan pada ruangan tersebut. Peran warna interior sangat penting, karena dengan komposisi warna tertentu dapat diciptakan suasana yang menyenangkan dan dapat meningkatkan kualitas proses belajar anak.
Suasana yang menyenangkan dalam konteks desain interior kelas di Taman kanak kanak adalah suasana yang timbul dari bentuk, warna dan elemen-elemen interior lainnya yang secara psikologis dapat memberi motivasi belajar atau rangsangan kepada anak didik sehingga menunjang perkembangannya.
Para psikolog telah melakukan beberapa eksperimen yang telah dapat dibuktikan bahwa penggunaan warna yang tepat untuk sekolah dapat meningkatkan proses belajar mengajar untuk siswa maupun gurunya. Suatu lingkungan yang dirancang dengan baik bukan hanya memberi kemudahan belajar tetapi juga dapat mengurangi masalah masalah perilaku yang negatif. Hal ini disebabkan warna menimbulkan kesan- kesan tertentu dalam menciptakan suasana ruang dan warna dapat menimbulkan pengaruh terhadap jiwa anak-anak, baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya perasaan gelisah, nyaman, panas, dan sebagainya.
Karena hal-hal tersebut perlu diketahui pengaruh warna-warna tertentu terhadap anak-anak, dengan demikian dapat memperkecil bahkan mencegah terjadinya kesalahan di dalam menempatkan warna- warna yang mempunyai pengaruh negatif, khususnya terhadap perkembangan fisik dan mental anak, aspek-aspek warna mempunyai peran yang penting dalam desain interior. Lebih lanjut dijelaskan bahwa keberhasilan sebuah interior antara lain ditentukan oleh bagaimana memasukkan unsur warna sehingga dapat menciptakan kesan kuat dan menyenangkan.
Warna dan Elemen-Elemen Interior Memberi Motivasi Belajar Kepada Anak
Dalam menciptakan suasana yang menyenangkan, peran warna interior sangat penting, karena dengan komposisi warna tertentu dapat diciptakan suasana yang menyenangkan dan dapat meningkatkan kualitas proses belajar anak. Suasana yang menyenangkan dalam konteks desain interior kelas di Taman Kanak Kanak adalah suasana yang timbul dari bentuk, warna dan elemen-elemen interior lainnya yang secara psikologis dapat memberi motivasi belajar atau rangsangan kepada anak didik sehingga menunjang perkembangannya.

Para psikolog telah melakukan beberapa eksperimen yang telah dapat dibuktikan bahwa penggunaan warna yang tepat untuk sekolah dapat meningkatkan proses belajar mengajar untuk siswa maupun gurunya. Suatu lingkungan yang dirancang dengan baik bukan hanya memberi kemudahan belajar tetapi juga dapat mengurangi masalah-masalah perilaku yang negatif. Hal ini disebabkan warna menimbulkan kesan-kesan tertentu dalam menciptakan suasana ruang dan warna dapat menimbulkan pengaruh terhadap jiwa anak-anak, baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya; perasaan gelisah, nyaman, panas dan sebagainya.
Karena hal-hal tersebut perlu diketahui pengaruh psikologi warna tertentu terhadap anak-anak, dengan demikian dapat memperkecil bahkan mencegah terjadinya kesalahan di dalam menempatkan warna warna yang mempunyai pengaruh negatif, khususnya terhadap perkembangan fisik dan mental anak.
Pembahasan diatas memberikan gambaran bahwa kebutuhan anak usia prasekolah dalam sebuah ruang adalah ruang yang mampu memberikan suasana bebas, aman, dan nyaman sehingga mereka dapat beraktivitas, berimajinasi dengan leluasa, memperoleh motivasi dan inspirasi dalam setiap kegiatan kreatifnya melalui suasana ruang yang mereka rasakan dan baik untuk perkembangan psikologisnya.
Aspek warna mempunyai peran yang penting dalam desain interior, lebih lanjut dijelaskan bahwa keberhasilan sebuah interior antara lain ditentukan oleh bagaimana memasukkan unsur warna sehingga dapat menciptakan kesan kuat dan menyenangkan.
Unsur Warna Menciptakan Kesan Kuat dan Menyenangkan
Memenuhi kebutuhan anak akan rasa aman dalam ruang memerlukan suasana ruang yang tidak menakutkan dan menegangkan, dalam arti warna-warna yang digunakan secara psikologis tidak menakutkan, menekan mereka, seperti penggunaan warna hitam. Sedangkan aman dalam warna adalah warna tidak menyilaukan sehingga tidak menyebabkan mata cepat lelah, sakit kepala dan tegang. Warna menyilaukan berkaitan dengan intensitas warna atau chroma. Dimensi warna yang menyatakan kekuatan atau kelemahaan warna, daya pancar warna dan kemurnian warna, seberapa jauh jaraknya dari kelabu atau netral. Intensitas adalah lemah kuatnya suatu warna.
Kekuatan itu diukur dari seberapa dekat dan jauh sebuah warna pada pigmen aslinya. Pencahayaan warna dapat ditingkatkan dengan penambahan warna putih dan diturunkan dengan penambahan warna hitam. Menambahkan warna putih menimbulkan warna muda atau biasa disebut warna pastel. Dengan demikian warna yang dibutuhkan anak untuk memenuhi rasa aman adalah warna-warna pastel, intensitas tidak penuh.
Kebutuhan berikutnya adalah rasa nyaman dan hangat dalam ruang, suasana tersebut dapat diciptakan dengan menghadirkan komposisi warna-warna hangat dengan intensitas rendah. Kebutuhan terakhir adalah ruang yang dapat merangsang anak untuk beraktifitas, gembira dan kreatif, hal-hal tersebut membutuhkan suasana ruang hangat dan meriah.
Warna-warna yang dapat mendukung suasana tersebut adalah warna-warna hangat, komposisi warna-warna kontras dan komposisi warna-warna terang. Warna-warna yang mendukung kebutuhan anak dalam sebuah ruang seperti warna pastel yang aman dalam arti warna tidak menyilaukan, membuat mata cepat lelah, menyenangkan, tidak menakutkan sehingga dapat memotivasi anak untuk beraktifitas, bergembira dan kreatif.
Peran Warna Mendukung Program Belajar Anak
Penting untuk dipahami bahwa seorang anak belum mempunyai persepsi yang utuh mengenai ruangan. Ia mengamati detail-detail dari bagian ruangan yang disenangi, apakah itu furnitur, warna-warna pada dinding sekolah atau unsur-unsur ruangan lainnya, kemudian anak mencoba menangkap suasana yang diciptakan untuk ruangan kelas tersebut secara menyeluruh.
Jadi dalam menciptakan suasana di dalam suatu ruangan sekolah taman kanak-kanak lebih dipentingkan penampilan dari tiap-tiap unsur ruang secara maksimal. Dengan demikian dapat merangsang keinginan anak untuk tinggal dalam ruangan, penciptaan suasana yang ingin dicapai dalam ruangan tersebut merupakan hal yang kedua.
Warna adalah salah satu sarana kita untuk melatih keutuhan persepsi mereka terhadap ruang, karena berbagai kombinasinya dapat menghasilkan sejumlah petunjuk bagi anak-anak untuk memperkirakan jarak dan kedalaman. Dengan demikian prosesnya harus dibalik. Jangan dimulai dari apa yang kita inginkan untuk anak-anak kita, melainkan apa yang sebaiknya diberikan kepada mereka. misalnya, apabila kita ingin mencegah mereka bergerak terlalu jauh ke satu arah tertentu di dalam ruang, maka dinding di arah tersebut kita beri warna yang tidak menarik mereka ke situ.
Psikogi Warna Dalam Mendukung Program Belajar Mengajar
Demikian pula sebaliknya. Penggunaan warna yang tepat untuk sekolah dapat meningkatkan proses belajar mengajar untuk siswa maupun gurunya. Suatu lingkungan yang dirancang dengan baik bukan hanya memberi kemudahan belajar tetapi juga dapat mengurangi masalah-masalah perilaku yang negatif. Hal ini disebabkan warna menimbulkan kesan-kesan tertentu dalam menciptakan suasana ruang dan warna dapat menimbulkan pengaruh terhadap jiwa anak-anak, baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya: perasaan gelisah, nyaman, panas, dan sebagainya. Karena hal-hal tersebut perlu diketahui pengaruh warna- warna tertentu terhadap anak-anak, dengan demikian dapat memperkecil bahkan mencegah terjadinya kesalahan di dalam menempatkan warna-warna yang mempunyai pengaruh negatif, khususnya terhadap perkembangan fisik dan mental anak.

Psikogi warna dalam mendukung program belajar mengajar di taman kanak-kanak tidak hanya dalam hal menciptakan suasana emosional saja, akan tetapi dalam banyak hal warna dapat berperan, antara lain:
- Stimulus, warna berperan sebagai perangsang dengan menggunakan warna-warna cerah yang disukai anak dan menarik perhatian seperti kuning, orange, merah, dan biru pada sarana pembelajaran akan merangsang anak untuk beraktivitas dan berimajinasi.
- Evaluasi perkembangan anak, warna merupakan sebuah elemen penting untuk mengevaluasi perkembangan anak, misalnya anak-anak diberi benda-benda dengan bentuk sama tetapi warna berbeda atau sebaliknya bentuk beda dan warna sama, contohnya: puzzles berbagai corak, dan sebagainya.
- Memfokuskan dan mengalihkan perhatian, bila ingin memfokuskan anak pada sesuatu, berilah warna yang menarik perhatian dan sebaliknya bila ingin mengalihkan perhatian, berilah warna-warna yang tidak menarik perhatian anak, seperti warna coklat, abu-abu.
- Mengatur ruang agar tampak lebih luas atau mengecil, warna dingin bila digunakan untuk mewarnai ruangan akan memberikan ilusi jarak, akan terasa mundur. Sebaliknya warna hangat, terutama warna merah akan terasa seolah-olah maju, memberikan kesan jarak yang lebih pendek. Warna-warna cerah membuat objek kelihatan lebih besar dan ringan dari pada sesungguhnya. Sementara warna gelap membuat mereka lebih kecil dan berat.
- Menciptakan rasa hangat, dingin, tenang dan riang, sebagai contoh: penggunaan komposisi warna-warna cerah dan warna-warna kontras pada ruang akan menciptakan suasana gembira atau riang. Pentingnya unsur warna lagi anak-anak bahwa dalam menciptakan suasana suatu ruangan faktor warna dan bentuk merupakan penampilan pertama yang dapat dinikmati, sebab kedua faktor ini langsung berhubungan dengan penglihatan tanpa melalui proses penghayatan terlebih dahulu, bagi anak-anak yang mempunyai taraf penghayatan yang masih terlalu sederhana, maka yang dapat di nikmati sebagai unsur suasana hanyalah faktor warna dan bentuk saja.
Kesimpulan
Warna merupakan unsur yang sangat penting dalam desain interior. Warna termasuk salah satu unsur keindahan dalam seni dan desain selain unsur-unsur visual yang lain. Warna memegang peranan penting dalam ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar. Dengan pemilihan warna yang sesuai dengan kebutuhan anak dalam ruang diharapkan ruang kelas mampu hadir sebagai faktor eksternal yang dapat membantu proses perkembangan potensi anak, memberikan stimulasi bagi anak melalui tampilan warna dalam ruang.
Baca:
– Tata Letak Ruang Kelas TK
– Konsep Dasar Desain Furnitur Taman Kanak Kanak
Faktor-faktor yang berperan dalam menunjang perkembangan anak adalah kualitas guru, program kegiatan dan lingkungan fisik, ruang kelas merupakan bagian dari lingkungan fisik. Walaupun tidak dominan, peran warna tetap penting, karena dapat menciptakan suasana tertentu yang secara psikologis dapat mempengaruhi anak merasa nyaman, memotivasi anak untuk beraktifitas, kreatif atau membantu anak untuk berkonsentrasi dalam belajar, sehingga perkembangan anak dapat optimal.
Perkembangan anak baik tahap sensorimotor maupun tahap pra-operasional tergantung pada lingkungan pembentuknya. Anak harus banyak dirangsang untuk mengeluarkan kreatifitasnya. Pada tahap pra-operasional, anak cenderung lebih mudah diatur dibanding pada tahap sensorimotor, karena anak sudah banyak beradaptasi dengan lingkungan barunya. Dalam masa perkembangan tersebut mereka banyak membutuhkan rangsangan-rangsangan dan dukungan lingkungan sekitarnya.

INTERIORKANTOR.COM adalah situs interior kantor pertama di Indonesia yang hadir sejak tahun 2006.